Ibadat Completorium atau ibadat penutup dibuka dengan rumusan seperti yang ada di ibadat pagi. Setelah pembukaan, dilakukan pemeriksaan batin. Dalam perayaan bersama, pemeriksaan batin dapat disusul dengan doa tobat sepeti dalam Misa, seperti doa Saya Mengaku, atau menggunakan rumusan baku lainnya. Doa tobat disusul dengan absolusi: “ Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. Amin
Kemudian madah menyusul yang terdapat pada dalam lingkaran satu pekan.Seperti biasa, setelah mazmur diteruskan dengan pendarasan mazmur yang terdapat pada lingkaran satu pekan, begitu juga dengan bacaan singkat. Kemudian lagu singkat sebagai berikut:
Pemimpin: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku,*
Ya Tuhan penyelamatku.
Umat: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku,*
Ya Tuhan penyelamatku.
Pemimpin : Engkaulah penebusku, ya Allah yang benar.
Umat: Ya, Tuhan penyelamatku.
Pemimpin : Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Umat: Ke dalam tanganMu kuserahkan diriku,*
Ya Tuhan penyelamatku.
Sesudah lagu singkat, dilanjutkan dengan Kidung Simeon. Kidung Simeon tidak memiliki antifona khusus.Antifona kidung ini tetap dan sangat indah.
Ant. Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai
Kidung Simeon
Sekarang, Tuhan, perkenankanlah hambaMu berpulang*
dalam damai sejahtera, menurut sabdaMu.
Sebab aku telah melihat keselamatanMu*
yang Kau sediakan di hadapan segala bangsa.
Cahaya untuk menerangi para bangsa*
dan kemuliaan bagi umatMu Israel.
Kemuliaan kepada Bapa*
dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu*
dan sepanjang segala abad.Amin.
Ant. Berkatilah kami, ya Tuhan, bila kami berjaga, lindungilah kami bila kami tidur. Semoga kami berjaga bersama Kristus dan beristirahat dalam damai
Sesudah pendarasan Kidung Simeon, dilanjutkan dengan doa penutup dengan ajakan “marilah berdoa” jika dalam perayaan bersama. Lalu menyusul berkat, juga dalam pendarasan pribadi sambil melakukan tanda salib, sebagai berikut:
Pemimpin: Semoga Allah yang Mahakuasa menganugerahkan istirahat dalam naungan belaskasihanNya.
Umat: Amin.
Ciri khas dari ibadat Completorium adalah ada antifona penutup yakni untuk penghormatan kepada Bunda Maria, Bunda Gereja.
Antifona
Salam Maria, penuh rahmat,
Tuhan sertamu.Terpujilah engkau diantara wanita.
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria, bunda Allah,
doakanlah kami yang berdosa ini,
sekarang dan waktu kami mati
atau
Salam ya ratu, bunda yang berbelaskasih,
hidup, hiburan, dan harapan kami.
Kami semua memanjatkan permohonan,
kami amat susah, mengeluh, mengesah,
dalam lembah duka ini.
Ya ibunda, ya pelindung kami,
limpahkanlah kasih sayangmu yang besar kepada kami.
Dan Yesus, putramu yang terpuji itu,
smoga kau tunjukkan kepada kami.
O ratu, o ibu, o Maria, bunda Kristus.
Dan masih banyak lagi, namun dua antifona di atas lazim didoakan.
Secara khusus pada masa Paska antifona Paska:
Ratu surga, bersukacitalah, alleluia.
Sebab Kristus yang telah kau kandung, alleluia.
Telah bangkit seperti yang diramalkannya, alleluia.
Doakanlah kami pada Allah, alleluia.
Referensi:
http://gemaliturgi.blogspot.com/2012/04/tentang-ibadat-harian-dan-ibadat.html
Ibadat Harian terbitan Komisi Liturgi KWI – @2010