Ibadat siang dibuka dengan pembukaan sesuai rumusan yang ada di ibadat pagi.Seperti biasanya sesudah pembukaan dilanjutkan dengan madah yang diambil dari lingkaran satu pekan.Sesudah madah, diadakan Mazmur yang ada di lingkaran empat pekan atau rumus tambahan.Yang melakukan satu kali ibadat siang (Ibadat siang ada tiga kali), mengambil mazmur dari lingkaran empat pekan.Kalau diadakan lebih dari satu kali ibadat siang, maka untuk yang satu menggunakan atau diambil dari lingkaran empat pekan, dan yang satunya dari rumus tambahan.Pada hari raya, mazmur selalu diambil dari rumus tambahan, tetapi jika hari raya jatuh pada hari minggu, diambil dari Mazmur hari minggu dalam pekan pertama.Kalau untuk ibadat pagi disediakan antifona khsus, dapat dipakai untuk ibadat siang juga.
Setelah pendarasan mazmur, disusul dengan bacaan singkat yang diambil di lingkaran empat pekan atau rumus khusus.Dianjurkan agar sesudah bacaan singkat diadakan saat hening. Sesudah bacaan singkat, disusul dengan doa penutup dengan ajakan “Marilah berdoa”.Doa penutup terdapat di lingkaran satu pekan yang terdiri dari doa sebelum tengah, tepat, dan sesudah tengah hari. Dalam masa Adven, Natal, Prapaska, dan Paska, serta pada hari raya dan pesta, doa penutup diambil dari ibadat pagi. Bila doa diarahkan kepada Allah Bapa:
Pemimpin: Demi Kristus, pengantara kami.
Umat: Amin.
Bila doa diarahkan kepada Sang Putera (atau bila Putera disebutkan dalam doa yang diarahkan kepada Bapa):
Pemimpin: Sebab Engkaulah (Sebab Dialah) pengantara kami, kini dan sepanjang segala masa.
Umat: Amin.
Ibadat siang ditutup dengan rumus “marilah memuji Tuhan” seperti yang ada di Ibadat bacaan.
Referensi:
http://gemaliturgi.blogspot.com/2012/04/tentang-ibadat-harian-dan-ibadat.html
Ibadat Harian terbitan Komisi Liturgi KWI – @2010