Setelah Hari raya Penampakan Tuhan, Gereja Katolik merayakan hari Raya pembaptisan Tuhan. Hari pembaptisan Tuhan menandakan berakhirnya Masa Natal. Pembaptisan dilakukan oleh St. Yohanes pemandi yang berseru – seru dipadang gurun guna menyampaikan pertobatan dan membuka jalan bagi sang Mesias.
Katekismus Gereja Katolik mengambarkan kisah pembaptisan Tuhan:
535. Pada awal Bdk. Luk 3:23. kehidupan-Nya di muka umum Yesus membiarkan Diri dibaptis oleh Yohanes di Yordan Bdk. Kis 1:22.. Yohanes mengumumkan: “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Luk 3:3). Banyak pendosa: pemungut cukai dan serdadu Bdk. Luk 3:10-14., orang Farisi dan Saduki Bdk. Mat 3:7. serta pelacur Bdk. Mat 21:32.membiarkan diri dibaptis olehnya. “Lalu datanglah Yesus”. Yohanes Pembaptis ragu-ragu, tetapi Yesus mendesak dan menerima Pembaptisan. Dalam rupa merpati Roh Kudus turun atas Yesus dan satu suara dari surga mengatakan: “Inilah Putera yang Kukasihi” Bdk. Mat 3:13-17.. Itulah penampakan [epifani] Yesus sebagai Mesias Israel dan sebagai Putera Allah.
Lalu mengapa pembaptisan diterima Kristus ?Jika baptisan diperlukan untuk menghapus dosa, mengapa Kristus bersikeras dibaptis oleh St. Yohanes ? Apakah Kristus lahir sebagai manusia mengenai dosa asal dan siksa dosa ?
Dasar Kitab Suci secara jelas menyatakan Kristus sebagai sungguh – sungguh manusia, namun tidak mengenai dosa: ” Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Ibrani 4:15
Summa Theology oleh St. Thomas Aquinas menerangkan ada 4 alasan Kristus memberi diriNya untuk dibaptis, diantaranya:
- Agar Kristus dapat menguduskan baptisan. Dengan Baptisan itu, Kristus menguduskan air sebagai materi baptisan;
- Menjadi cara Kristus untuk menyatakan Diri-Nya. Rasul Yohanes menuliskan perkataan Yohanes Pembaptis, “… tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” (Yoh 1:31).
- Dengan baptisan ini, maka orang-orang akan tahu bahwa ini adalah cara yang digunakan oleh Kristus untuk menguduskan umat Allah;
- Menunjukkan bahwa pertobatan seperti yang ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis adalah penting sebelum seseorang nantinya secara layak menerima baptisan Kristus.
Katekismus Gereja Katolik menjelaskan Kristus menerima pembaptisan:
536. Pembaptisan untuk Yesus adalah penerimaan dan permulaan perutusan-Nya sebagai Hamba Allah yang menderita. Ia memasukkan Diri dalam golongan orang berdosa Bdk. Yes 53:12.. Ia adalah “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29). Ia sudah mengantisipasi “pembaptisan” kematian-Nya yang berdarah Bdk. Mrk 10:38; Luk 12:50.. Ia datang, untuk “menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mat 3:15), artinya Ia takluk sepenuhnya kepada kehendak Bapa: karena cinta Ia menerima pembaptisan kematian demi pengampunan dosa-dosa kita Bdk. Mat 26:39.. Atas kerelaan ini suara Bapa menjawab bahwa Ia berkenan kepada putera-Nya Bdk. Luk 3:22; Yes 42:1.. Roh yang memenuhi Yesus sepenuhnya sejak Ia dikandung, turun, supaya “tinggal” di atas-Nya (Yoh 1:32- 33) Bdk. Yes 11:2.. Yesus akan menjadi sumber roh bagi seluruh umat manusia. Waktu pembaptisan-Nya, surga yang ditutup oleh dosa Adam “terbuka” (Mat 3:16), dan karena Yesus dan Roh turun ke dalam air, maka air dikuduskan – inilah awal penciptaan baru.
St. Ambrosius dari Milan: “Tuhan dibaptis, bukan untuk menyucikan diriNya, tetapi untuk menyucikan air. Jadi air disucikan oleh Tubuh Kristus yang tidak mengenal dosa, berkuasa untuk pembaptisan.”
St. Yustin, Martir (165) menekankan bahwa Sang Putera tidak membutuhkan baptis, sama seperti Ia tidak perlu lahir, menderita atau wafat, tetapi Ia melakukannya guna mengungkapkan diri bagi manusia, dengan kata lain sebagai tanda bagi Gereja dan dunia.
Referensi:
imankatolik.or.id