[Refleksi Paskah] “Misa: Merayakan Misteri Iman Bersama Para Kudus Allah”

Fratres,

Pertama-tama, penulis blog Spe Salvi FS mengucapkan selamat Paskah untuk kita semua; Kristus telah bangkit, Alleluia!

Di Hari Minggu Paskah yang penuh kemuliaan, saya dibawa dalam Misteri yang sungguh agung akan Misa kudus kita, yakni Misa adalah perayaan misteri iman bersama para kudus Allah. Misteri iman Kristiani: wafat, kebangkitan, dan kerinduan akan kedatangan Kristus Tuhan dalam kemuliaan senantiasa kita nyanyikan/daraskan saat sesudah konsekrasi Anggur pada Doa Syukur Agung. Misteri iman itu sendiri merupakan tujuan pokok Perayaan Ekaristi; menghadirkan Kristus yang sengsara, wafat dikayu salib, bangkit dari kematian, dan akan kembali sebagai hakim yang memilah ilalang dan gandum; orang jahat dan baik.

Merayakan misteri iman bersama para kudus ditandai dengan penciuman Altar oleh imam. Seturut tradisi luhur Gereja, selain menyimbolkan Kristus, pada altar terdapat relikui orang kudus. Imam mencium relikui menandakan permohonan kepada orang Kudus; doa-doa yang memohon belas kasih Allah. Dalam liturgi Gereja sebelum terjadi pembaharuan, Imam berdoa pada saat mencium altar: “Orámus te, Dómine, per mérita Sanctórum tuórum, quorum relíquiæ hic sunt, et ómnium Sanctórum: ut indulgére dignéris ómnia peccáta mea. Amen. (Kami berdoa kepadaMu, Tuhan, karena jasa orang-orangMu yang kudus yang relikuinya ada di tempat ini, dan segala Orang kudus: berkenanlah mengampuni dosa-dosaku. Amin)“. Misteri iman ini membawa kita dihadiratNya, bersama para kudus Allah; kita bersembah sujud atas kemuliaanNya.

Maka tak perlu kita ragukan untuk menyebut Misa adalah [perayaan] surga di atas bumi. Para Kudus berkumpul dan bersama umat memujiNya. Saat yang istimewa, Doa syukur agung pada bagian ucapan Syukur yang dinyatakan dalam prefasi, dan aklamasi: Seluruh umat, berpadu bersama penghuni surgawi, melagukan Kudus. “Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.” (Wahyu 4:8) Perayaan misteri iman kita sangat dan teramat agung; tiada kata-kata yang dapat melukiskan secara sempurna akan apa yang terjadi selama Misa kudus berlangsung. Dalam permohonan-permohonan ini tampak nyata bahwa Ekaristi dirayakan dalam persekutuan dengan seluruh Gereja, baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi; dan juga jelas bahwa kurban Ekaristi diadakan bagi kesejahteraan seluruh Gereja dan semua anggotanya, baik yang hidup maupun yang telah mati, karena semuanya dipanggil untuk mengenyam hasil penebusan dan keselamatan yang diperoleh lewat Tubuh dan Darah Kristus. (PUMR No. 79) Doa Syukur Agung I menyatakan dengan jelas dan indah akan keterlibatan para Kudus dalam Misa kudus; merayakan misteri iman:

Bersama-sama kami merayakan peringatan: pertama-tama Santa Perawan Maria termulia, Bunda Allah dan Bunda Tuhan kami Yesus Kristus, Santo Yusuf suaminya; dan juga Rasul-Rasul serta Martir-MartirMu yang kudus: Petrus dan Paulus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Tomas, Yakobus, Filipus, Bartolomeus,Simon dan Tadeus; Linus, Kletus, Klemens, Sixtus, Kornelius, Siprianus, Laurensius, Krisologus, Yohanes dan Paulus, Kosmas dan Damianus; dan segala Orang Kudus; berilah, karena jasa dan doa mereka, agar kami dan segala-galanya diperkuat dengan bantuan perlindunganMu. Karena Kristus Tuhan kami. Amin.”

” Perkenankanlah juga kami, hamba-hambaMu yang berdosa ini, yang berharap atas kerahimanMu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan dengan para rasul dan para martirMu yang kudus; dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias dan Barnabas, (Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus, Felisitas dan Perpertua, Agata, dan Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastasia) dan semua orang kudusMu; perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan bersama mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkan kelimpahan pengampunanMu. Demi Kristus, Tuhan kami.”

Misteri iman yang kita rayakan ini, lewat doa permohonan Para penghuni surga, dan umat beriman; Allah Bapa  bukan hanya menganugrahkan rahmat, tetapi juga PutraNya yang tunggal untuk kita santap; tubuh dan darah Kristus. Sungguh perayaan suci nan mulia, kita tidak hanya bersekutu dengan umat beriman yang masih berziarah di dunia pada saat Liturgi Kudus, tetapi juga bersama para Kudus Allah; bersama Bunda Maria, Malaikat surgawi, Para kudus dan martir bersujud sembah kepada Kristus yang hadir dalam rupa roti dan anggur. Sungguh Ia menjadi santapan, yang menjauhkan dari dosa berat.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s