Merindukan Kedatangan Kristus Kembali

Sahabat terkasih dalam Tuhan,

Sebagai orang Kristen, kedatanganNya kembali merupakan janji Kristus, yang disampaikan dalam berbagai peristiwa (Mat 16:28,24:30,31, dsb). Kedatangan Kristus kedua kalinya merupakan suatu kerinduan besar jemaat Gereja perdana, hal ini dapat kita lihat dalam Surat ke-2 Rasul Paulus kepada Timotius bab 4:8 “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” Meskipun Kristus hadir secara utuh dalam perayaan Ekaristi, Keallahan dan kemanusiaan (KGK No. 1374), namun kehadiranNya terselubung (KGK No. 1404). Yang dimaksud oleh Rasul Paulus dan yang menjadi kerinduan jemaat perdana adalah kedatangan Kristus dengan kemuliaan dan kekuasaan, yang datang sebagai raja dan hakim bagi dunia. Ia tidak tersamar lagi dalam rupa roti dan anggur, Ia sungguh kelihatan yang sebenarnya, dan kepada semua orang tanpa terkecuali.

Baca lebih lanjut

SAKRAMEN TOBAT DAN RITUS TOBAT DALAM MISA

Saudara/i terkasih dalam Kristus Tuhan,

Sebagai orang yang dipanggil untuk menjadi murid – murid Tuhan Yesus, pertama – tama untuk memperoleh pengampunan dosa serta menjadi resmi sebagai anggota Gereja tentu menerima Sakramen baptis. Melalui Sakramen baptis, kita dijadikan sebagai anak – anak Allah yang berhak mewarisi kerajaan Allah. Seperti dikatakan, baptis itu sendiri mendatangkan pengampunan dosa, baik dosa asal maupun dosa pribadi yang dilakukan sebelum peristiwa pembaptisan. Namun ada hal yang tidak dihapus dari kita, yaitu kelemahan kodrat manusia dan kecendrungan kepada dosa (konkupisensi). Oleh karena itu, Yesus Kristus menetapkan Sakramen tobat bagi mereka yang terbaptis namun dalam perjalanan hidupnya dengan suka rela memisahkan diri dengan Allah (dosa). (bdk. KKGK pert. 297)

Baca lebih lanjut

SEANDAINYA … “AKU BUKAN LAGI SEORANG MARTIR”

Gereja Katolik dari dulu hingga sekarang senantiasa dilumuri oleh darah – darah manusia yang membela iman Kekatolikan. Darah mereka menjadi kesucian serta kesuburan bagi perkembangan iman Gereja Katolik dimana – mana. Mereka itu disebut Martir Gereja dan kini telah menikmati apa yang Kristus janjikan. Para Martir mempertahankan Iman karena meyakini Yesus Kristus adalah satu – satunya jalan menuju Keselamatan dan juga mendirikan GerejaNya (Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik) sebagai sarana keselamatan bagi umat manusia. Tiada gentar mereka dihadapan para pencabut nyawa, tiada takut mereka terhadap benda – benda siksaan, yang ada dalam pikiran mereka adalah kesetiaan terhadap sang Mempelai Maha Kudus, Yesus Kristus.

Baca lebih lanjut

INGATLAH!” Refleksi Catena Legionis [Legio Mariae]

Fratres,

Singkatnya, Legio Mariae terdiri dua kata yaitu Legio dan Mariae. Legio yang berarti tentara atau prajurit, dan Mariae merupakan nama dari Ibu Yesus Kristus sendiri.

Legio Mariae didirikan pada tanggal 7 September 1921 (Pada besoknya merupakan Pesta kelahiran SP Maria), tepatnya pukul 20.00 di Dublin, Irlandia. Pendirinya adalah Francis Michael atau dikenal dengan nama Frank Duff yang merupakan anggota dari Serikat Santo Vincentius (SSV). Mungkin dapat dikatakan bahwa kecintaan Frank Duff yang begitu mendalam kepada Bunda Maria karena terinspirasi dari buku Bakti Sejati kepada Maria, karya St Louis Marie de Montfort.

Keistimewaan dari Legio Mariae adalah adanya ikatan yang tidak terputuskan di antara sesama angggota Legio, tak lain adalah mendaraskan Catena Legionis. Menjadi kewajiban bagi anggota Legio Mariae baik aktif maupun auksilier untuk mendaraskan doa Catena Legionis, agar dalam semangat hidupnya dijiwai oleh cinta dan pengorbanan Bunda Maria. Anggota auksilier bahkan harus mendoakan seluruh rangkaian doa (Tessera) yang di mulai dari permohonan Roh Kudus sampai kepada doa “Mohon Beatifikasi hamba Allah Frank Duff”, tentunya didaraskan setiap hari.

Baca lebih lanjut